Melayu Oblong "melo" Slideshow: Wak’s trip from Pekanbaru, Sumatra, Indonesia to Riau was created by TripAdvisor. See another Riau slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Minggu, 19 September 2010

Riau - Lingga...Pusat Kesultanan Malaka Terakhir




Kesultanan Riau-Lingga adalah kerajaan Islam yang berpusat Kepulauan Lingga yang merupakan pecahan dari Kesultanan Johor. Kesultanan ini dibentuk berdasarkan perjanjian antara Inggris dan Belanda pada tahun 1824 dengan Sultan Abdul Rahman Muadzam Syah sebagai sultan pertamanya. Kesultanan ini dihapuskan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 3 Februari 1911.




Wilayah Kesultanan Riau-Lingga mencakup provinsi Kepulauan Riau modern, tapi tidak termasuk provinsi Riau yang didominasi oleh Kesultanan Siak, yang sebelumnya sudah memisahkan diri dari Johor-Riau.

Kesultanan ini memiliki peran penting dalam perkembangan bahasa Melayu hingga menjadi bentuknya sekarang sebagai bahasa Indonesia. Pada masa kesultanan ini bahasa Melayu menjadi bahasa standar yang sejajar dengan bahasa-bahasa besar lain di dunia, yang kaya dengan susastra dan memiliki kamus ekabahasa. Tokoh besar di belakang perkembangan pesat bahasa Melayu ini adalah Raja Ali Haji, seorang pujangga dan sejarawan keturunan Melayu-Bugis.




Riau-Lingga pada awalnya merupakan bagian dari Kesultanan Malaka, dan kemudian Kesultanan Johor-Riau. Pada 1811 Sultan Mahmud Syah III mangkat. Ketika itu, putra tertua, Tengku Hussain sedang melangsungkan pernikahan di Pahang. Menurut adat Istana, seseorang pangeran raja hanya bisa menjadi Sultan sekiranya dia berada di samping Sultan ketika mangkat. Dalam sengketa yang timbul Britania mendukung putra tertua, Husain, sedangkan Belanda mendukung adik tirinya, Abdul Rahman. Traktat London pada 1824 membagi Kesultanan Johor menjadi dua: Johor berada di bawah pengaruh Britania sedangkan Riau-Lingga berada di dalam pengaruh Belanda. Abdul Rahman ditabalkan menjadi raja Riau-Lingga dengan gelar Sultan Abdul Rahman Muadzam Syah, dan berkedudukan di Kepulauan Lingga.

Setelah runtuhnya Malaka, Kerajaan Riau-Lingga muncul menjadi sebuah kerajaan besar dan kuat di Selat Malaka. Kerajaan yang sempat berpusat di Johor ini, akhirnya dipindahkan ke Kepulauan Riau. Pada masa kepemimpinan Raja Jaafar yang bergelar Yang Dipertuan Agung Muda VI, pemerintahan Kerajaan Riau-Lingga dipusatkan di sebuah pulau mungil di barat Pulau Bintan yang bernama Pulau Penyengat. Raja Jaafar sendiri adalah putra Raja Haji, sultan Riau-Lingga sebelumnya, yang terbunuh ketika berperang melawan Portugis sewaktu mempertahankan Malaka.




Sultan Hussain yang didukung Inggris pada awalnya beribukota di Singapura, namun kemudian anaknya Sultan Ali menyerahkan kekuasaan kepada Tumenggung Johor, yang kemudian mendirikan kesultanan Johor modern.

Pada tanggal 7 Oktober 1857 pemerintah Hindia-Belanda memakzulkan Sultan Mahmud IV dari tahtanya. Pada saat itu Sultan sedang berada di Singapura. Sebagai penggantinya diangkat pamannya, yang menjadi raja dengan gelar Sultan Sulaiman II Badarul Alam Syah. Jabatan raja muda (Yang Dipertuan Muda) yang biasanya dipegang oleh bangsawan keturunan Bugis disatukan dengan jabatan raja oleh Sultan Abdul Rahman II Muadzam Syah pada 1899. Karena tidak ingin menandatangani kontrak yang membatasi kekuasaannya Sultan Abdul Rahman II meninggalkan Pulau Penyengat dan hijrah ke Singapura. Pemerintah Hindia Belanda memakzulkan Sultan Abdul Rahman II in absentia 3 Februari 1911, dan resmi memerintah langsung pada tahun 1913.

Sebelum pergi, Sultan sempat membumihanguskan segala potensi yang ada di Penyengat seperti gedung, istana serta bangunan penting lainnya dengan tujuan agar Belanda tak bisa memanfaatkan bangunan dan fasilitas tersebut. Inilah yang menjadi penyebab sangat sedikitnya peninggalan Kesultanan Riau-Lingga yang bisa dijumpai saat ini.




Sultan Riau-Lingga / Nama / Masa pemerintahan :
1 Sultan Abdul Rahman Muadzam Syah 1818–1832
2 Sultan Muhammad II Muadzam Syah 1832–1835
3 Sultan Mahmud IV Mudzafar Syah 1835–1857
4 Sultan Sulaiman II Badarul Alam Syah 1857–1883
5 Sultan Abdul Rahman II Muadzam Syah 1885–1911

Sumber :
http://cyberwoman.cbn.net.id/cbprtl/cybertravel/detail.aspx?x=Time+Traveller&y=cybertravel http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Riau-Lingga#Sejarah

2 komentar:

  1. pusat pemerintahan di mane bang, Lingga ape di Penyengat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamu'alaikum..terimekaseh atas pertanyaannya. Pusat Pemerintahan berada di Pulau Penyengat.

      Hapus