MUFAKAT DUA BELAS KEBUDAYAAN MELAYU
ANTARA LEMBAGA ADAT MELAYU
PROVINSI KEPULAUAN RIAU DAN PROVINSI RIAU
Mukaddimah
Bismillahirrahmaanirrahim
Atas berkat rahmat Allah Subhanahu-wa-ta’ala, kami pewaris dan penerus tamadun agung Melayu di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau mengisytiharkan Mufakat Duabelas Kebudayaan Melayu untuk menjulang dan mengembangkan kebudayaan Melayu sebagai bagian dari kebudayaan dunia yang dilandasi oleh kesamaan dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan kebersamaan dalam perjalanan sejarah yang panjang dengan berpedoman kepada hal-hal sebagai berikut :
Pasal Yang Pertama
Meskipun secara administrasi pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau adalah dua wilayah pemerintahan yang berbeda dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun demikian, ibarat “tak air putus dicencang,” kebudayaan Melayu dengan segala sistem nilai dan adat-istiadatnya yang tumbuh dan berkembang di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan secara historis dan sosio-kultural. Nilai-nilai dan pencapaian-pencapaian kebudayaan Melayu sepanjang perjalanan sejarah itu adalah khazanah budaya bersama sumber permersatu dalam kebudayaan Melayu yang sekaligus memperkaya eksistensi kebudayaan Melayu di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau pada masa lalu, hari ini, dan masa yang akan datang.
Pasal Yang Kedua
Pemerintah dan seluruh masyarakat Melayu di kedua wilayah di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau adalah fasilitator dan pendukung yang harus bersinergi dalam menggerakkan aktivitas dan mengembangkan kebudayaan Melayu sebagai bagian dari usaha meningkatkan martabat masyarakat Melayu di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau.
Pasal Yang Ketiga
Untuk mengekalkan fondasi kemelayuan yang bertapak kokoh dalam kehidupan masyarakat Melayu di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau diperlukan gerak bersama yang seayun dan selangkah dalam usaha-usaha pembinaan dan pengembangan kebudayaan Melayu di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau dengan menjadikan Islam sebagai tulang punggungnya. Kebersamaan yang sejajar ini dibuhul dengan cogan kata : “Satu Melayu Merekat Persamaan Mempererat Persaudaraan” dalam mewujudkan kebudayaan Melayu sebagai peradaban dunia yang bermartabat.
Pasal Yang Keempat
Akan terus dilakukan upaya-upaya untuk menggalakkan dinamika pencarian dan penggalian dan menemukan simbol-simbol dan jati-diri kemelayuan di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau sebagai bagian dari penafsiran dan daya-upaya mencari kebaruan-kebaruan serta kesamaan-kesamaan kebudayaan yang terus-menerus di kedua wilayah sesuai dengan semangat zamannya.
Pasal Yang Kelima
Upaya-upaya mengekalkan dan meranggikan pencapaian-pencapaian kebudayaan Melayu di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau akan dilakukan melalui lembaga-lembaga pendidikan, dan bersama-sama menyelenggarakan festival seni dan budaya Melayu, seminar dan simposium sejarah dan kebudayaan, serta muhibbah kebudayaan baik secara formal maupun informal dengan melibatkan pemerintah daerah, Lembaga Adat Melayu, lembaga-lembaga pendidikan, organisasi-budaya, dan budayawan secara berkala dengan mengatur kedua wilayah sebagai tuan rumah secara bergantian, tanpa mengekang dinamika kebudayaan Melayu di masing-masing wilayah.
Pasal Yang Keenam
Bersepakat bahwa bahasa Melayu adalah salah satu unsur terpenting dalam kebudayaan masyarakat Melayu di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau. Dan secara historis bahasa Melayu tertulis yang dipelajari, dipelihara, dan dipergunakan oleh Raja Ali Haji dan lingkarannya dalam dunia ilmu dan kesusastraan Melayu klasik di Pulau Penyengat pada masa kerajaan Riau-Lingga serta bahasa lisan yang dituturkan oleh masyarakat Melayu di Kepulauan Riau-Lingga adalah embrio dan bahan dasar yang menjadi cikal-bakal bahasa persatuan Negara Republik Indonesia : Bahasa Indonesia. Dan dalam perjalanan sejarahnya, selain di Pulau Penyengat, bahasa Melayu ini pada masa-masa selanjutnya dipelajari dan dibina di Pekanbaru Provinsi Riau.
Pasal Yang Ketujuh
Pasal Yang Kedelapan
Pasal Yang Kesembilan
Sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan dan menggali kekayaan khazanah kebudayaan dan aspek-aspek dalam kebudayaan Melayu di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau akan dilakukan pengkajian dan penerbitan khazanah kepustakaan tentang kebudayaan Melayu dan mengembangkan pusat-pusat kecemerlangan tamadun Melayu di kedua provinsi yang saling bekerja sama untuk menggapai pucuk-puncak pencapaian tamadun Melayu. Untuk mendukung upaya-upaya pewarisan dan pengkajian ini, akan dikembangkan juga sejumlah museum sejarah dan kebudayaan Melayu sebagai bagian dari pusat-pusat kecemerlangan tamadun Melayu di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau.
Pasal Yang Kesepuluh
Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau bersama seluruh lapisan masyarakat Melayu di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau bersepakat untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Melayu dan menjadikan anak watan Melayu sebagai tuan di negerinya sendiri
Pasal Yang Kesebelas
Bersama-sama membesarkan dan menjadikan Lembaga Adat Melayu (LAM) di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau sebagai payung negeri yang mempunyai wibawa dalam kehidupan masyarakat dan kebudayaan Melayu dan dalam kehidupan bermasyarakat di kedua wilayah. Untuk mewujudkan cita-cita ini maka Lembaga Adat Melayu di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau harus dilembagakan dalam Peraturan Daerah (PERDA) serta didukung dengan anggaran operasional sendiri yang bekesinambungan oleh masing-masing pemerintah daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pasal Yang Keduabelas
Membentuk sekretariat bersama sebagai sentrum kerjasama Lembaga Adat Melayu dan pengembangan kebudayaan Melayu antara Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau.
Khatimah
Butir-butir mufakat ini dibuat sebagai pedoman bersama untuk mengekalkan, memartabatkan, dan meranggikan kebudayaan Melayu di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau dan sekaligus mengikat kedua pemerintah daerah untuk seayun-selangkah memartabatkan kebudayaan Melayu dan lembaga Adat Melayu (LAM) di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau.
Semoga Allah Subhanahu-wa-ta’ala mencurah limpah kurnia, taufik, dan hidayahNya kepada cita-cita kita kita bersama amin-amin Allahumma-amin. Tammat.
Termaktub di Pekanbaru pada 21 hari bulan Desember hari Selasa 2010 Miladiah
bersamaan dengan 15 hari bulan Muharram hari Selasa sanah 1432 Hijriah.
Lembaga Adat Melayu (LAM) Lembaga Adat Melayu (LAM)
Provinsi Kepulauan Riau Provinsi Riau
dto dto
H. Abdul Razak AB H.M. Azaly Djohan
Disetujui dan disepakati bersama oleh Gubernur
Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau
Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Gubernur Provinsi Riau
dto dto
H. Muhammad Sani H. M. Rusli Zainal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar