Sungai Dumai merupakan sungai yang membelah kota Dumai menjadi bagian Barat dan Timur. Disungai ini tempat terjadi legenda atau sejarah Putri Tujuh yang mengandung unsur buah belukap dari kejadian masa lalu yang menjadi jati diri suatu peristiwa budaya di Dumai selama ini.
Cerita rakyat Putri Tujuh adalah suatu cerita yang mengisahkan meningggalnya tujuh orang putri dari sebuah kerajaan yang ada di kota Dumai pada masa lalu. Tujuh orang putri meninggal secara tragis akibat dampak peperangan antara lerajaaam tersebut dengan kerajaan dari Aceh. Secara ringkasnya dapat disampaikan ceritanya disini:
Atas berkat rahmat Allah Subhanahu-wa-ta’ala, kami pewaris dan penerus tamadun agung Melayu di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau mengisytiharkan Mufakat Duabelas Kebudayaan Melayu untuk menjulang dan mengembangkan kebudayaan Melayu sebagai bagian dari kebudayaan dunia yang dilandasi oleh kesamaan dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan kebersamaan dalam perjalanan sejarah yang panjang dengan berpedoman kepada hal-hal sebagai berikut :
Pasal Yang Pertama
Meskipun secara administrasi pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau adalah dua wilayah pemerintahan yang berbeda dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun demikian, ibarat “tak air putus dicencang,” kebudayaan Melayu dengan segala sistem nilai dan adat-istiadatnya yang tumbuh dan berkembang di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan secara historis dan sosio-kultural. Nilai-nilai dan pencapaian-pencapaian kebudayaan Melayu sepanjang perjalanan sejarah itu adalah khazanah budaya bersama sumber permersatu dalam kebudayaan Melayu yang sekaligus memperkaya eksistensi kebudayaan Melayu di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau pada masa lalu, hari ini, dan masa yang akan datang.